Sabtu, 05 Februari 2011

MiG-29 'Fulcrum'


Mikoyan MiG-29

Soviet MiG-29 DF-ST-99-04977.JPG

MiG-29 "Fulcrum"

MiG-29 milik Angkatan Udara Rusia.
 TipePesawat tempur multi-peran
 ProdusenMikoyan
 Terbang perdana6 Oktober 1977
 DiperkenalkanAgustus 1983
 StatusAktif
 PenggunaRusia
Ukraina
Aljazair
India
 Tahun produksi1984-
 VarianMiG-33
MiG-35

Hidung pesawat yang berukuran cukup besar dimaksudkan untuk menempatkan radar yang 

berdaya jangkau tinggi serta berkemampuan lihat-tembak-bawah (look-shoot-down), 
penuntun laser dan perlatan sensor inframerah serta memnempatkanhelmet-mounted 
target-designation system. Sekalipun tidak dilengkapi dengan sistem kontrol fly-by-wire 
sebagaimana F-16 misalnya, MiG-29 Fulcrum memiliki kemampuan untuk menghadapi 
pesawat pesawat tempur buatan barat.MiG-29 adalah pesawat yang dibuat oleh biro
Mikoyan-Gurovich (MiG) Rusia,dirancang untuk mengganti pesawat MiG-21, MiG-23, Su-15
and Su-17. Dimana kemampuannya sama dengan pesawat tempur Amerika Serikat F-18 Hornet.
MiG-29 menggabungkan sebanyak mungkin antara ukuran besar dan dalamnya
(larger and deeper) leading-edge root extensions (LERXs) yang memungkinkan
manuver dengan sudut serang yang tinggi. Pada ujung sayap (leading edge) terdapat
 kisi-kisi tambahan untuk lubang masuk udara dimana berguna ketika lubang masuk
udara (inlet) tertutup ketika di darat dan terbuka ketika take off(mengudara). Teknik
 ini berguna untuk menghindari kotoran dan debu masuk ke dalam mesin ketika berada
di taxi way menjelang lepas landas atau mendarat, yang dapat merusakkannya.
Pesawat MiG-29 S adalah hasil upgrade (penambahan kemampuan) dengan sistem
avionik, penambahan ukuran fuselage (badan pesawat) yang memungkinkan memiliki
kapasitas bahan bakar yang lebih banyak. Salah satu varian lanjut adlah MiG-29 M yang
 dilengkapi dengan kontrol fly by wire dan dilengkapi dengan HUD (head up display)
dan peralatan kokpit pesawat secara digital (glass cockpit). Pada model ini, peralatan
pintu tambahan pada lubang masuk udara (air intake) dibuang karena dianggap
membebani seperti pada model model terdahulu
Angkatan laut Uni Soviet menggunakan pesawat jenis ini yang dipasang pada kapal
 induk kelas Admiral Kuznetsov dengan tipe MiG 29 K. Selain tipe Sukhoi SU-33.
Russian Air Force Victory Day Parade 2008.ogg


]
Data-data

MiG 29 Jerman menembakkan rudal AA-10.

A Bulgarian MiG-29 aircraft taxis toward the end of runway for take off as part of exercise Rodopi Javelin 2007 at Graf Ignattevo Airfield, Bulgaria, Oct. 18, 2007.
060610-SKP-MIG-29-01-1280x.jpg
Mikoyan mig29.jpg
MiG 29 of Polish Air Force, turning, gear down, Radom AirShow 2005, Poland.jpg
MiG-29 FULCRUM (MIKOYAN-GUREVICH).png
Mig-29 operators.PNG
MiG-29 cocpit 1.jpg
MiG-29 cockpit 1.jpg
MiG-29 cockpit 2.jpg


Album


READ MORE - MiG-29 'Fulcrum'

F/A-18 Hornet




F/A-18 Hornet
USMC FA-18 Hornet.JPEG


F/A-18C milik Korps Marinir Amerika Serikat
 TipePesawat tempur serbaguna
 ProdusenMcDonnell Douglas (Boeing)
Northrop (Northrop Grumman)
 Terbang perdana18 November 1978
 Diperkenalkan7 Januari 1983
 StatusAktif
 PenggunaAngkatan Laut Amerika Serikat
Korps Marinir Amerika Serikat
Angkatan Udara Australia
Angkatan Udara Spanyol
 Jumlah produksiF/A-18A–D: 1.480[1]
 Harga satuan$29–57 juta (2006)[2]
 Acuan dasarNorthrop YF-17
 VarianCF-18 Hornet
F-18 HARV
Boeing X-53
F/A-18 Hornet buatan McDonnell Douglas (kini menyatu ke dalam Boeing) adalah pesawat tempur supersonik serbaguna yang dapat dioperasikan dari dan ke kapal induk di segala cuaca, dirancang untuk dapat bertempur di udara dan menyerang sasaran di darat (F/A adalah inisial untuk fighter (tempur) dan attack (serang)). F/A-18 adalah turunan dari YF-17 pada dasawarsa 1970-an untuk digunakan oleh Angkatan Laut dan Korps Marinir Amerika Serikat. Hornet juga digunakan oleh angkatan udara di beberapa negara. Pesawat ini telah menjadi pesawat peraga dirgantara bagi Skuadron Peraga Terbang Angkatan Laut Amerika Serikat, Blue Angels, sejak tahun 1986.
Hornet berperan sebagai pesawat tempur pengawalpertahanan udaraperusak pertahanan udara musuhlarangan udara,pesawat serang antigerilya, dan pesawat intai. Keserbagunaan dan keandalannya telah membuktikannya menjadi aset bernilai pada sebuah kapal induk, meskipun ia dikritik karena kelemahannya dalam hal jelajah dan daya muat dibandingkan dengan yang dimiliki pesawat-pesawat mutakhir pendahulunya, seperti F-14 Tomcat dalam hal peran tempur dan serang-tempur, dan A-6 Intruder dan A-7 Corsair II dalam hal peran serang.[3]
F/A-18 Hornet menjadi dasar bagi pengembangan F/A-18E/F Super Hornet, yakni pesawat tempur rancang-ulang F/A-18 yang lebih besar dan evolusioner. Dibandingkan dengan Hornet, Super Hornet berukuran lebih besar, lebih berat, dan terdapat perbaikan dalam hal daya jelajah dan daya muatnya. F/A-18E/F mulanya diusulkan sebagai alternatif bagi pesawat tempur yang sama sekali baru untuk menggantikan pesawat serang yang masih bertugas seperti A-6. Varian yang lebih besar juga diarahkan untuk menggantikan F-14 Tomcat yang sudah hampir uzur, dengan demikian dapat saling berganti-tugas dengan Hornet di Angkatan Laut Amerika Serikat, dan bertugas pada rentang peran yang lebih luas meliputi pengisian bahan bakar di udara, dan anjungan pengacau kelistrikan (electronic jamming platform).[4]

Daftar isi

 [sembunyikan]



Asal mula

Pengembangan F/A-18 adalah hasil dari Program Percobaan Tempur-Serang Angkatan Laut Amerika
Serikat (VFAX) untuk mendapatkan pesawat tempur serbaguna untuk menggantikan A-4 Skyhawk
, A-7 Corsair II, F-4 Phantom II dan sebagai pelengkap bagi F-14 Tomcat. Laksamana Madya Kent Lee
, yang kelak menjadi Kepala Komando Sistem Udara Angkatan Laut (NAVAIR), adalah
pendukung utama VFAX guna melawan pembangkang kuat dari banyak perwira Angkatan
Laut, termasuk Laksamana Madya William D. Houser, wakil kepala operasi angkatan laut
untuk peperangan udara - penerbang kelas tertinggi di angkatan laut.

Northrop YF-17 dikembangkan menjadi F/A-18 yang mampu dioperasikan dari dan ke kapal induk.
Pada bulan Agustus 1973, Kongres Amerika Serikat memerintah Angkatan Laut untuk
mencarikan alternatif murah bagi F-14. Grummanmengusulkan pesawat F-14 yang
 disederhanakan dan diberi nama F-14X, sedangkan McDonnell Douglas mengusulkan
F-15 varian angkatan laut, kedua-duanya hampir semahal F-14. Pada musim panas itu,
Menteri Pertahanan Schlesinger memerintahkan Angkatan Laut untuk memberi penilaian
pesawat pesaing di Program Pesawat Tempur Ringan Angkatan Udara Amerika Serikat
(LWF), General Dynamics YF-16dan Northrop YF-17. Kompetisi Angkatan Udara
 mensyaratkan pesawat tempur siang-hari tanpa kemampuan menyerang. Pada bulan
Mei 1974, Komite Pelayanan Militer Dalam Negeri mengalihkan dana sebesar $34
juta dari program VFAX ke program baru, yaitu Pesawat Tempur Udara Angkatan
 Laut (NACF),dimaksudkan untuk membuat penggunaan maksimum teknologi untuk program LWF.



Operator F/A-18.
 Australia
 Finlandia
 Kuwait
 Spanyol
 Swiss
 Mesir


Spesifikasi (F/A-18C/D)

Orthographically projected diagram of the F/A-18 Hornet
File:F-18-3view.gif

Pengisian bahan bakar F/A-18 Hornet
Data dari U.S. Navy fact file, Aerospaceweb

Karakteristik umum

  • Kru: F/A-18C: 1, F/A-18D: 2 (pilot and weapons system officer)
  • Panjang: 56 ft
  • Lebar sayap: 40 ft
  • Tinggi: 15 ft 4 in
  • Luas sayap: 400 ft²
  • Airfoil: NACA 65A005 mod root, 65A003.5 mod tip
  • Bobot kosong: 24,700 lb
  • Bobot terisi: 37,150 lb
  • Bobot maksimum lepas landas: 51,550 lb
  • Mesin: 2× General Electric F404-GE-402 turbofans
    • Dorongan kering: 11,000 lbf masing-masing
    • Dorongan dengan pembakar lanjut: 17,750 lbf masing-masing
      GE F404 engine.jpg

Kinerja

  • Laju maksimum: Mach 1.8 (1,190 mph, 1,915 km/h) at 40,000 ft (12,190 m)
  • Radius tempur: 330 mi on hi-lo-lo-hi mission
  • Jarak jangkau ferri: 2,070 mi
  • Batas tertinggi servis: 50,000 ft
  • Laju panjat: 50,000 ft/min
  • Beban sayap: 93 lb/ft²
  • Dorongan/berat: >0.95

Persenjataan

  • Senjata api: 1× 20 mm (0.787 in) M61 Vulcan nose mounted gatling gun, 578 rounds
  • Titik keras: 9 total: 2× wingtips missile launch rail, 4× under-wing, and 3× under-fuselage 
  • dengan kapasitas 13,700 lb (6,215 kg) external fuel and ordnance,
  • Roket:
    • 70 mm (2.75 in) Hydra 70 rockets
    • 5 in (127 mm) Zuni rockets
  • Rudal:
    • Air-to-air missiles:
      • 4× AIM-9 Sidewinder or 4× AIM-132 ASRAAM or 4× IRIS-T or 4× 
      • AIM-120 AMRAAM, and
      • 2× AIM-7 Sparrow or additional 2× AIM-120 AMRAAM
    • Air-to-surface missiles:
      • AGM-65 Maverick
      • Standoff Land Attack Missile (SLAM-ER)
      • AGM-88 HARM Anti-radiation missile (ARM)
      • AGM-154 Joint Standoff Weapon (JSOW)
      • Taurus missile (Cruise missile)
    • Anti-ship missile:
  • Bom:
  • Others:
FA-18 Automated Aerial Refueling.ogg
F-18A Active Aeroelastic Wing flight test.ogg

F-18 Finlandia
    • SUU-42A/A Flares/Infrared decoys dispenser pod and chaff pod or
    • Electronic countermeasures (ECM) pod or
    • AN/AAS-38 Nite Hawk Targeting pods (US Navy only), to be replace by AN/ASQ-228 ATFLIR or
    • LITENING targeting pod (USMC, Royal Australian Air Force, Spanish Air Force, and Finnish Air Force only) or
    • up to 3× 330 US gallon Sargent Fletcher drop tanks for ferry flight or extended range/loitering time.

Avionik

  • Hughes APG-73 radar
  • ROVER (Remotely Operated Video Enhanced Receiver) antenna for use by US Navy's F/A-18C strike fighter squadrons
READ MORE - F/A-18 Hornet