Bait Allah, Bait Suci, atau Kenisah adalah sebutan untuk pusat peribadahan Yahudi di Yerusalem kuno, di Bukit Bait Suci. Dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Bait Suci (Beit HaMikdash בית המקדש). Bangunan ini digunakan untuk beribadah dan mempunyai fungsi utama untuk mempersembahkan kurban korbanot. Selama beberapa abad tempat ini menjadi pusat ibadah agama Yahudi.
Menurut Kitab Suci Ibrani (Perjanjian Lama), Bait Allah ini dibangun oleh Salomo untuk menggantikan Kemah Suci yang dibangun Musa.
Istilah Alkitab yang digunakan untuk Bait Allah adalah Beit Adonai atau Rumah Allah. Karena orang Yahudi dilarang menyebutkan nama yang kudus, dalam bahasa Ibrani, tempat ini disebut Beit HaMikdash atau Rumah Suci. Tempat ini adalah peribadahan satu-satunya di Yerusalem yang disebut dengan nama Rumah Suci.Etimologi
Bait Suci pertama dan kedua
Ada dua Bait Suci yang berdiri berturut-turut di Bukit Bait Suci di Yerusalem:
- Bait Suci Salomo yang dibangun sekitar abad ke-10 SM untuk menggantikan Kemah Suci. Bangunan ini dihancurkan oleh bangsa Babel di bawah Nebukadnezar pada tahun 586 SM.
- Bait Suci Kedua dibangun setelah bangsa Yehuda kembali dari pembuangan di Babel, sekitar tahun 536 SM (selesai pada 12 Maret 515 SM
- Bait Suci Herodes adalah perluasan dari Bait Suci Kedua termasuk renovasi atas seluruh Bukit Bait Suci. (Bangunan ini tidak disebut "Bait Suci Ketiga".) Herodes Agung memulai proyek perluasannya sekitar tahun 19 SM. Bangunan ini dihancurkan oleh pasukan-pasukan Romawi di bawah Kaisar Titus pada tahun 70 M. Namun sebagian sejarahwan menduga bahwa orang-orang Yahudi sendiri telah membakar Bait Suci Kedua agar tidak dicemari.
Pandangan Yahudi
Sejak dihancurkannya Bait Allah ini pada tahun 70 M., orang Yahudi terus berdoa agar Allah mengizinkan mereka membangunnya kembali. Doa ini adalah bagian resmi dari doa-doa Yahudi tiga kali sehari.
Namun tidak semua rabi setuju tentang apa yang akan terjadi terhadap Bait Allah yang dibangun kembali itu. Secara tradisional dianggap bahwa lembaga kurban binatang akan dihidupkan kembali, sesuai dengan aturan-aturan dalam Kitab Imamat dan Talmud. Namun ada pendapat lain, mulai dari Maimonides, bahwa Allah dengan sengaja telah mengalihkan orang Yahudi dari kurban kepada doa, karena doa adalah bentuk ibadah yang lebih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar